Rojolele Delanggu adalah jenis padi lokal yang tumbuh di Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Rojolele sesuai dengan namanya dianggap sebagai ‘Raja’ dibandingkan jenis padi lain, karena dianggap memiliki kualitas rasa terbaik. Namun sayangnya padi yang penuh akan nilai tersebut mulai ditinggalkan sejak digalakannya Revolusi Hijau pada tahun 1968.Akhirnya metode pertanian tradisional dianggap kurang produktif. Apalagi Rojolele Delanggu asli membutuhkan waktu tanam hingga panen kurang lebih 6 bulan.Kini upaya untuk mengembalikan kembali eksistensi padi/beras Rojolele Delanggu yang sesungguhnya dilakukan oleh pihak gabungan. Terdiri dari Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Desa Sabrang, dengan pelaku pemangku kebijakan serta tim dari Universitas Sebelas Maret (UNS).
SMK Muhammadiyah Delanggu yang menjadi bagian dari civitas pendidikan wilayah Karangmojo, Sabrang, Delanggu berkesempatan untuk mengikuti kegiatan tersebut, yang bertajuk “Nandur bareng” pada tanggal 2 Oktober 2023 bertempat di lumbung desa Karangmojo. Kegiatan ini kami rangkaikan dengan kegiatan implementasi kurikulum merdeka yakni P5 dengan tema kearifan lokal.Bersama dengan warga, siswa dan guru serta mahasiswa dan dosen berkegiatan mulai dari pembibitan sampai penanaman benih padi rojolele.
